Memperbaiki Suara Bass dan Treble Power Amplifier

Memperbaiki Suara Bass dan Treble Power Amplifier

Banyak yang merasakan kalau suara yang dihasilkan power amplifier menjadi pecah, sember, dan seperti hilang saat di lapangan. Memang cukup sulit untuk memperbaiki suara seperti ini, mengingat komponen yang berkaitan tidak hanya satu. Untuk itu, kita harus memilah satu persatu komponen sebenarnya yang bermasalah. Rangkaian power amplilfier dari dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami perubahan. Ada yang bilang rangkaian ini bagus, rangkaian itu bagus tapi pas dirakit 
dan dites ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Masalah yang ada biasanya treble kurang halus, suara kurang kenceng, suara pecah, dan yang paling sering ada suara dengung. Di tambah jika dites di area terbuka suara bass seperti hilangyang terdengar hanya midle dan treble saja.

Ada yang mengatakan bahwa power built up kualitasnya berbeda jauh di banding amplifier rakitan.

Saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut, rangkaian boleh sama tapi kualitas akan bergantung pada siapa yang merakitnya.

Berikut ini ada beberapa trik sederhana yang perlu dicoba.

Bass seperti hilang jika outdoor

Biasanya masalah ada di desain model bok speaker dan penempatannya. Coba gunakan driver speaker yang mempunyai diameter spul besar (2-3") dipasang dengan ukuran  bok yang cocok. Biasanya disertakan contoh parameter dan referensi dimensi bok, tetapi referensi box yang diberikan tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, tidak hanya pada ACR, Kicker Subwoofer pun begitu. Ukuran bok biasanya lebih besar dari bok -bok yang dijual di pasaran. Dinding bok harus tebal, kuat dan harus diLEM!!! Bok yang dilem dengan yang tidak akan beda suaranya, terutama nada bass, buktikan!!! Baca juga Power OCL modif untuk speaker 15" & 18" 

Treble pecah/serak

Treble yang berlebihan akan merusak power amp, tenaga bukannya keluar malah ngedrop. Mengatasinya, pasang kapasitor filter 1nF pada input power amp ke ground untuk menjamin sinyal tidak cacat. Gunakan selalu komponen aktif yang berkualitas seperti IC dan transistor. 
Gunakan kabel yang besar dan sependek mungkin, terutama untuk kaki transistor power, dan sebaiknya transistor ini langsung disolder ke pcb.

Setting juga trimpot arus idle nya (jika ada) sampai mengalirkan arus sebesar 50-100mA pada tiap transistor power, tujuannya untuk  menghindarkan cacat treble pada posisi volume di atas jam 10. Resikonya heatsink jadi panassss! (ini tanda setingan klass A-AB)

Suara dengung/ngeground

Power amplifier blazer sering dipakai dilapangan. Tapi anda jangan langsung tertarik pada power ini, rangkaiannya agak rumit & susah dimengerti mencerminkan kecerdasan orang yang pertama kali mendisainnya. Menurut saya power yang bagus adalah power yang sederhana, murah, mudah dirakit dan rasional. Kita tidak perlu menggunakan komponen dengan harga mahal seperti kapasitor tantalum, power mosfet dan yang mahal lainnya. ini tidaklah menentukan sekali kualitas dari power amplifier yang kita rakit. Power besar kadang menimbulkan dengung, untuk mengatasinya yaitu dengan memisahkan antara ground sinyal (ground soket, ground casing) dan ground power.

Suara kurang keras/terasa berat

Gunakan rangkaian pre-amp/volume master untuk menaikkan sinyal minimal sebesar 2 kali. biasanya dan seharusnya rangkaian ini menggunakan IC op-amp dengan supply minimal +12V -12V. Naikkan nada mid-nya! Jika anda tidak mau srepot, gunakan saja rangkaian tone control IC yang ada mid-nya!
Rahasianya bukan di nada mid-nya saja tapi sinyal output dari IC op-amp biasanya cukup besar.

Untuk pemilihan komponen lakukan seperti di bawah ini:

Tranfo/transformator

Ada dua model transformator yang sering dipakai, yaitu model EI (kotak/konvensional) dan model Toroid (Cincin/donat). Ada yang bilang trafo model toroid lebih bagus karena memiliki kobocoran fluk yang lebih kecil, pada kenyataannya sama saja, atau mungkin radiasi toroid lebih besar. Rangkaian-rangkaian yang sensitive terhadap flux ini adalah rangkaian yang berpenguatan tinggi seperti pre-amp head dan pre-amp mic. Rangkaian ini biasanya dipasang horizontal/datar sejajar dengan susunan kawat email trafo konvensional sehingga rangkaian menerima dengung yang lebih besar. Berbeda dengan trafo model toroid yang kawat emailnya tersusun secara vertical sehingga kawat-kawat ini tegak lurus dengan kit-kit rangkaian.

Tranfo/transformator

Efeknya adalah fluk yang di terima kit pre-amp head lebih kecil. Untuk mengatasi agar fluk ini tidak masuk ke rangkaian adalah dengan men-shelding/ membentengi dengan plat berbahan aluminium padat kedap oksigen. Plat ini tentu saja dihubungkan ke ground melalui kabel. Untuk menyamai transmisi fluk secara vertical, trafo konvensional perlu di pasang miring (sisi samping dijadikan sisi bawah) sehingga susunan kawat trafo tegak berdiri, cara ini sering dipakai pada power2 built-up. Ini membuat kita harus memilih casing yang tinggi.

Tegangan 50V CT 50V bisa didapatkan dengan menggabungkan 2 transformator 25VCT25V, CT tidak dipakai, kaki 25V dijadikan 50V sehingga kaki satunya menjadi CT, sehingga jumlah total adalah 100V atau 50VCT50V. Ini pantas dipakai untuk pwr amp berdaya di atas 400Watt.

Untuk keamanan, speaker berdiameter 6" biasanya disupply dengan trafo 12v ct, speaker 8" dengan tegangan 18v ct dst. Untuk home audio, nominal arus pada transformator minimal 1/4 dari nominal tegangan trafo, dan arus nominal untuk audio pro 1/2 dari tegangan trafo, cukup besar kan?.

Kapasitor suplay

Biasanya power untuk lapangan menggunakan supplay trafo 50V CT 50V, atau minimal 42V ct 42V. Semakin besar tegangan supply semakin besar watt yang tersalurkan walaupun di rangkaian cuma tertulis 300-400 Watt saja. Tentu saja ini menggunakan kapasitor elko dengan voltase 80-100V. Kapasitor 10.000uF/100V akan sama dengan 4X10.000uF/50V.

Kapasitor suplay

Usahakan untuk menggunakan elko yang kuat di temperature 105 ‘C. Kapasitor ini kuat di supply lebih dari voltase nominal yang tertulis di badannya, biasanya dilebihkan sebesar 25%. Sebagai contoh kapasitor 4700uF/50V 105’C akan sama dengan 4700uF/63V 85’C. Supaya elko ini tidak cepat meledak jika diberi tegangan penuh, usahakan temperaturnya sedingin mungkin.

Ukuran kapasitor biasanya sekitar 2x4.700uF untuk tiap speaker. Stereo amplifier 4x10.000uF.

Transistor driver Power

Banyak sekali tipe dan model transistor ini, sebagai contoh MJ15003-4 & MJ15024-5 dari Motorola, tapi sayang komponen ini sudah tidak diproduksi oleh Motorola lagi tetapi dari ON semiconductor. Hanya beda merek bisa mengurangi kualitas dan kepercayaan pelanggan. Transistor model jengkol biasanya lebih kuat di temperature tinggi, mungkin karena lebih kedap udara. Menurut beberapa teman, karakter dari transistor jengkol ini lebih kuat ke middle, terutama kalau sudah panas.

2SC5200 dari Toshiba, transistor ini dalamannya sama besar dengan Sanken 2SC2922, dan keduanya akan break jika temperaturnya terlalu panas. 2SC2922 Sanken mengeluarkan butiran-butiran timah jika dipanaskan, ini kelemahan.

2SC3281, transistor ini paling populer, paling linier di temperatur dingin-hangat dan sering dipakai pada professional amplifier, tetapi Toshiba tidak lagi memproduksinya, gantinya ya C5200. Jika transistor C3281 masih ada di pasaran, maka itu kemungkinan besar adalah palsu!!! 

Karakter Sanken 2SC2922 diakui paling empuk. Toshiba 2sC5200 low juga dan paling banyak disukai karena karakternya dianggap paling linier dan cocok dengan selera telinga audio diyer.

Transistor driver Power

Pilih heatsink berukuran besar/tebal

Bukan hanya kapasitor elektrolit yang lebih mudah meledak di temperatur tinggi, transistor power juga bisa break jauh di bawah tegangan break aslinya. Sebagai contoh transistor 2SC5200 mempunyai tegangan break sebesar 230Vdc, tetapi jika temperaturya tinggi maka nilai tegangan break-nya akan turun jauh di bawah nilai ini, akibatnya transistor cepat rusak. Penggunaan heatsink dan kipas pendingin sangat penting bukan hanya untuk menurunkan panas, lebih dari itu dapat menghindarkan transistor dari break/rusak dan output yang melemah. Semakin panas temperatur maka akan semakin kurang kemampuannya. Penggunaan pendingin ini diharapkan agar komponen tetap fresh, fit dan tahan lama.

heatsink berukuran besar/tebal

Fuse/sekering

Sifat rusaknya bahan semikonduktor/transistor power amplifier adalah short, jika menggunakan supply yang cukup tinggi maka rusaknya satu transistor ini akan mengajak pasangannya untuk  rusak pula. Agar rusaknya transitor ini tidak berjamaah perlu adanya pemasangan sekering. 1.5A per power transistor dirasa cukup.

Fuse/sekering

Daya amplifier

Sebesar apa pun amplifier yang kita punya hanya disarankan untuk main di beban 4 Ohm atau 2 speaker /channel, stereo amplifier jadi 4 speaker. Kita ambil gampangnya, amplifier yang ada tulisan 2 x 600 Watt, speaker yang cocok adalah speaker yang ada tulisan 600 Watt juga, ini lebih aman. Kalau daya amplifier lebih besar dari nominal daya speaker, ada kemugkinan speaker bisa rusak. Rangkaian protection yang ada di dalam amplifier tidak bisa  mengamankan ini.

Beda diameter speaker atau beda nominal daya beda pula kekuatan amplifiernya. Biasanya operator sound lebih cari gampang.  Speaker 4 x 12" di drive dengan satu stereo amplifier (2 x 400-600Watt). Speaker 4 x 15" di drive dengan stereo amplifier 2 x 800 Watt, tiap kelipatan 4, dan seterusnya.

sekian tips dari saya tentang Memperbaiki Suara Bass dan Treble Power Amplifier, semoga bermanfaat.

0 Response to "Memperbaiki Suara Bass dan Treble Power Amplifier"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel